Dalam teduh nya tetesan gerimis hujan termenung di antara ilalang.. seorang diri....seakan.... ingin hempaskan beban ketidakberdayaan utk merangkai batang demi tangkai segala impian keabadian dingin...menggigil.... naik turun tubuh selaras suhu sekitar kadang memang tak masuk akal apakah aku yang gila?atau mungkin memang dia istimewa? ironi memang,tapi tak apalah... segalanya seakan dititik akhir tetapi hanya fatamorgana belaka kejar,pergi,kejar,pergi,KEJAR..... seakan stamina tubuh tidak memiliki batas kadang....dentuman resonansi gitar tak terdengar sama sekali ketika sesekali terlintas dalam pikiran sosok nya yang..... kekasih hati?dapatkah ku menyebutnya seperti itu? butiran hujan yang jatuh selayak bunga abadi terbungkus rapi dalam kado asa untuk kau buka jika saatnya tiba andai mampu kusibak jendela masa kini mungkin,hanya bunga abadi lusuh yang kuberi beserta keringat tetesan dari tubuh yang tercampur mungkin bukan sebuah serenada yang indah ataupun padu nya ritmik dan harmonisasi tapi tulus ku tak ingin dibalas oleh pujian2 tulus ku hanya sebatas tulus yang akan kau balas dengan niat ikhlas yang sedikit demi sedikit tumbuh ketikan ahmad mahdi ibrahim
Jumat, 14 Oktober 2011
seakan dapat, tetapi abadi simbol cintanya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar