terlintas selalu dalam benak
benak yang seakan terus memikirkanmu
hingga akhirnya syaraf refleks pun mengingat wajah itu
yang senantiasa disampaikan oleh reseptor kedalam otak
hingga pun kau tak terlupakan
mungkin,sosok wajah itu tak terfikir olehnya
bahwa makhluk yang tak sempurna ingin memiliki hatinya
sadarlah olehnya,ia hanya bisa melihat dari kejauhan
atau bahkan dari mimpi
memang mimpi itu indah,manggambarkan sesuatu yang tersirat
tersirat bahwa 'have a feeling with her who wonderful'
walaupun yang terunduh adalah bertepuk sebelah tangan
tetapi ada harapan yang ingin diimplementasikan
terealisasi di dunia nyata,hingga memiliki cinta utuh
ketikan : Ahmad Mahdi Ibrahim
15.12.2011
K2A 009 081
Ahmad Mahdi (Adi - GZA)
Rabu, 14 Desember 2011
kemenangan indah pada akhirnya
terkadang......
mencintai tak harus dikeahui
memang.......
sayang bukan selalu untuk dibalas
tapi rasa ini butuh dimengerti sedikit
sedikit ada perhatian dari yang dicintai
walau terkadang sayang dan cinta tak terlihat
atau hanya fatamorgana belaka
sungguh ironis memang
tapi berharap akhir yang manis
saat si hitam selalu memandang si manis
saat itu pula cinta tak dapat ditepis
ada harga yang harus dibayar untuk sebuah cinta yang hakiki
kesabaran lah yang dapat membelinya
agar akhirnya menjadi cinta yang ikhlas
hingga berbuah kemenangan indah pada akhirnya
ketikan: Ahmad Mahdi Ibrahim
15.12.2011
Selasa, 25 Oktober 2011
Ketika
terlintas sejenak difikaran
memori yang seakan kembali
dejavu yang tak terhindari
akan nikmat yang selalu diberikan
peka kah?atau naifkah?
mungkin perasaan pura - pura tak tahu
yang eksis di benak ini
memang tak ada lagi
benci yang tertutup rasa sayang
atau seperti hilang nya mentari
yang didominasi oleh hujan dan petir
apakah kita sadar?
atau mungkin terkadang amnesia muncul
ketika.....
kita tahu semua indah pada waktu nya
seperti tuhan yang menghadiahkan pelangi
setelah dia mengistirahatkan mentari
agar kembali cerah di esok hari
karya Ahmad Mahdi Ibrahim (ditulis pada 21-11-2011)
Minggu, 16 Oktober 2011
Jatuh.....namun bahagia
turun,tapi tak menyakitkan
indah,itu hanya bagian yang tertutupi
lalu bagaimana dengan rasa?
apakah indra tubuh ini tak lagi peka?
memang tak lagi kokoh hati ini
dan terlalu lemah untuk berucap
Entah rasa apa yang tertera
rindu kah?sayang kah?atau justru benci?
agaknya tidak ada kamus yang dapat menafsirkan
wahai beliau sang hujan
rambatkanlah rasa ini kehatinya
karena ritme ini tak dapat diatur
derasnya resonansi hati tak cukup menggambarkan
bahwa diri ini mengakui
telah jatuh.....
namun bahagia
ketikan: Ahmad Mahdi Ibrahim
Jumat, 14 Oktober 2011
Rasa sendu keluh
Senyum bahagia yang ku nanti darimu
Akankah aku bisa mendapatkanmu
Akankah hatimu kan jadi milikku
Gelora asmara membakar sukma membasuh jiwa
Tatkala lara menyelimuti luka
Akankah setia cintamu kan jadi milikku selamanya
disaat difraksi hati terelaksasi oleh otak
akankah syaraf - syaraf tega tak menyalurkan rasa yang besar?
karena kualitas cinta yang singkat, mampu menepis kuantitas waktu
Bantu aku menulis kata cinta, sunyiku pada pena
Sebingkai meja berwarna coklat kelu dan berdebu
seakan lautan kata yang beku dalam dingin suhu
Sepucuk kertas membentuk perahu, di layarnya teruntuk namamu
Tak ada tempat aman untuk sembunyikan senyummu
Pada bungakah? Kupukupu datang, dan aku melihat senyummu memancar anggun
Pada daun? Angin berhembus, senyummu menari ke kanan dan ke kiri
Pada gerimis? Ah, matahari justeru mengubahnya jadi pelangi
Semakin nampak betapa indahnya engkau tersenyum.
ketikan tangan Ahmad Mahdi Ibrahim
Bertiup?berhembus?atau apalah
Didalamnya sudah terkikis oleh seruan – seruan
Didalamnya tercatat berbagai elemen indah
Mungkin…..
saat nya yang tidak biasa
saat nya yang tidak biasa
Apakah ada dihatimu rasa ambigu?
Atau hanya sekedar perasaan yang tidak rasional?
Dapat kah semua rasa yang berbeda derajat
Atau saja dihembuskan
Tapi mengapa harus memilih untuk ditiupkan?
Apakah karena semua tidak boleh tidak disengaja?
Tuhan……
Apakah yang menyebabkan hati nya sekeras batu bata?
Cukuplah untuk tahu bahwa perasaan dapat dipendam
Sakitkah?apa hinakah?
Semua yakin ujungnya adalah danau indah
yang melewati hutan lebat berduri
cukup sakitkah?hanya bisa berkata
‘tidak akan sakit untuk hasil indah’
ketikan tangan Ahmad Mahdi Ibrahim
seakan dapat, tetapi abadi simbol cintanya
Dalam teduh nya tetesan gerimis hujan termenung di antara ilalang.. seorang diri....seakan.... ingin hempaskan beban ketidakberdayaan utk merangkai batang demi tangkai segala impian keabadian dingin...menggigil.... naik turun tubuh selaras suhu sekitar kadang memang tak masuk akal apakah aku yang gila?atau mungkin memang dia istimewa? ironi memang,tapi tak apalah... segalanya seakan dititik akhir tetapi hanya fatamorgana belaka kejar,pergi,kejar,pergi,KEJAR..... seakan stamina tubuh tidak memiliki batas kadang....dentuman resonansi gitar tak terdengar sama sekali ketika sesekali terlintas dalam pikiran sosok nya yang..... kekasih hati?dapatkah ku menyebutnya seperti itu? butiran hujan yang jatuh selayak bunga abadi terbungkus rapi dalam kado asa untuk kau buka jika saatnya tiba andai mampu kusibak jendela masa kini mungkin,hanya bunga abadi lusuh yang kuberi beserta keringat tetesan dari tubuh yang tercampur mungkin bukan sebuah serenada yang indah ataupun padu nya ritmik dan harmonisasi tapi tulus ku tak ingin dibalas oleh pujian2 tulus ku hanya sebatas tulus yang akan kau balas dengan niat ikhlas yang sedikit demi sedikit tumbuh ketikan ahmad mahdi ibrahim
Langganan:
Postingan (Atom)